Rabu, 25 November 2015

Latihan 6 Teknik Dasar Lempar Lembing Untuk Anak Sekolah

Salah satu nomor lempar dalam olah raga atletik adalah lempar lembing. Tujuan lempar lembing adalah melempar lembing sejauh-jauhnya sesuai dengan tata cara tertentu. Kemudian hasil lemparan diukur untuk mengetahui hasil jauhnya lemparan. Ada beberapa teknik dasar dalam olah raga lempar lembing, antara lain; 1. teknik dasar memegang lembing, 2. Teknik dasar membawa lembing, 3. Teknik dasar lari awalan, 4. Teknik dasar langkah-langkah ketika akan melepas lembing lembing, 5. Teknik dasar melepas/melempar lembing, dan 6. Teknik dasar sikap akhir atau gerakan setelah melakukan lemparan. Ke enam teknik dasar tersebut dapat menjadi pegangan dalam latihan lempar lembing.

Berikut ini penjelasan masing-masing teknik tersebut di atas;

1. Cara memegang lembing

Cara memegang lembing dibagi menjadi 3 cara. Anda dapat memilih salah satu cara yang paling nyaman menurut anda. Ketiga cara memegang lembing antara lain;

a. Cara Finlandia, Caranya adalah letakkan lembing di telapak tangan dengan mata lembing serong hamper kea rah badan. Jari tengah memegang pangkal ujung atau tepi belakang dari tali yang melilit lembing. Ibu jari melingkar dengan rapat pada lembing, Jari telunjuk harus lemas di belakang membantu menahan badan lembing. Jari-jari yang lain turut membantu memegang lilitan dengan rileks tapi kuat. Pada cara Finlaidia, peran ibu jari dan jari tengah sangat dominan untuk mendorong tali pegangan pada saat melempar.

b. Cara Amerika, Pada cara Amerika jari telunjuk dan ibu jari adalah yang paling dominan dalam mendorong lembing pada saat melempar. Cara memegang lembing dengan cara Amerika yaitu; Letakkan lembing di telapak tangan dengan ujung mata lembing berada di depan serong ke bawah. Kemudian jari telunjuk memegang bagian belakang pada tali pegangan yang melilit di lembing. Ketiga jari lainnya berhimpit memegang lembing namun agak renggang dengan ibu jari melingkar di lembing. Pada cara Amerika Ibu jari dan jari telunjuk yang berperan dominan dalam melemparkan lembing.

c. Cara menjepit. Yaitu pegangan lembing dengan cara menjepit lembing diantara jari telunjuk dan jari tengah.

2. Cara Membawa Lembing

Ada beberapa cara membawa lembing sebelum melakukan lemparan. Cara-caranya antara lain;

a. Membawa lembing diatas pundak disamping kepala dengan mata lembing agak serong ke atas. Siku tangan ditekuk mengarah ke depan. Cara membawa lembing dengan model di atas pundak ini banyak digunakan oleh pelempar yang menggunakan awalan gaya jangkit saat kan melempar.

b. Membawa lembing di bawah.

Caranya adalah dengan lengan kanan lurus ke bawah, posisi lembing berada di depan samping badan dengan posisi aga serong dengan mata lembing berada di atas dan ekor lembing berada di bawah.

c. Membawa lembing di depan dada.

Lembing dipegang di pundak dengan posisi bagian depan berada di bawah. Ujung lembing berada di tengah dan dan ekornya di belakang.

3. Lari Awalan Saat Akan melempar Lembing

Ada 5 teknik dasar dalam lari awalan lempar lembing, antara lain:
  1. Lembing dipegang horizontal di atas bahu dengan ujung lembing berada agak di atas
  2. Ujung lembing depan berada sedikit di atas kepala
  3. Pada saat berlari, usahakan lengan stabil tidak bergerak ke depan – ke belakang
  4. Berlarilah yang kencang namun dengan tetap terkontrol
  5. Pada sekitar lima langkah terakhir sebelum melepaskan lembing lari dipercepat
Lari awalan bertujuan untuk mempercepat gerakan melempar lembing. Ada dua macam awalan dalam lempar lembing, yaitu; awalan silang (cross step) dan awalan jangkit (hop step). Lempar lembing dengan awalan seperti lompat jangkit dikenal dengan nama lempar lembing hop step.

Beberapa kesalahan yang sering terjadi saat melakukan lari awalan adalah lembing masih goyang ke depan atau ke belakang, ke kanan-ke kiri, dan ke atas ke bawah. Lembing tidak dipegang dengan cara yang benar, pegangan kurang kuat, dan setelah melempar tidak diikuti dengan gerak lanjut.

4. Teknik dasar 5 langkah terakhir saat akan melemparkan lembing

Lima langkah terakhir adalah saat-saat yang sangat menentukan. Karena kesalahan pada langkah terakhir dapat mengakibatkan kurang maksimalnya hasil lemparan. Berikut ini teknik dasar yang perlu diperhatikan saat mengambil langkah-langkah terakhir.

a. Buatlah lima langkah berirama yang tujuannya adalah menempatkan badan untuk melepaskan lembing. Caranya adalah sebagai berikut:
  • Lutut kanan diayunkan ke depan
  • Badan condong ke belakang
  • Bahu kiri dan kepala menghadap ke arah lemparan
  • Poros lengan yang akan melempar dan bahu berada pada posisi miring
  • 4 langkah lebih panjang dari pada langkah saat melepaskan lembing
b. Penarikan lembing pada 5 langkah terakhir
  • Tariklah lembing pada saat kaki kiri mendarat
  • Bahu kiri menghadap kea rah lemparan, lengan kiri dipakai untuk keseimbangan
  • Luruskan lengan yang dipakai untuk melempar pada waktu langkah ke satu dan ke dua
  • Lengan yang dipakai melempar ditarik kebelakang setinggi bahu dan agak lebih tinggi dari bahu
  • Ujung mata lembing berada dekat dengan kepala
c. Tahap Pelepasan lembing

Pada tahap ini adalah memindahkan kecepatan dan kekuatan dari badan ke bahu agar dapat melepaskan lemparan secra maksimal. Tahap-tahapnya adalah sebagai berikut:
  • Otot-otot badan bagian depan dibuat agak tegang
  • Bahu tangan yang dipakai melempar di dorong ke depan
  • Tariklah lembing ke depan dengan sekuat tenaga dan lepaskan agar meluncur jauh
  • Pandangan mengikuti arah lemparan
  • Tahap pelepasan lembing
Gerakan pada tahap pelepasanlembing adalah sebagai berikut:
  • Siku kanan ke depan di atas samping kepala
  • Badan bergerak ke depan
  • Siku tangan yang dipakai melempar diluruskan secara eksplosif (mendadak dengan kekuatan penuh)
  • Kaki kanan tetap menginjak tanah sampai lembing dilepaskan
6. Sikap Akhir
Tujuan sikap akhir adalh agar badan tidak kehilangan keseimbangan pada saat setelah melakukan lemparan. Caranya adalah tahanlah badan dengan seksama agar tidak sampai jatuh atau kehilangan keseimbangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar